
Oleh: M. Saifullah*
BICARA soal kemiskinan di Sulawesi Selatan (Sulsel), menurut data BPS, pada tahun 2022 persentase kemiskinan Sulsel 8,63%. Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2021 lalu 8,78%.
Dari 24 Kab/Kota di Sulsel, berikut 9 Kabupaten tertinggi kemiskinannya (2 digit) di Sulsel pada tahun 2022 (data BPS):
1. Pangkep 13, 92%
2. Jeneponto 13,73%
3. Luwu Utara 13,22%
4. Luwu 12,49%
5. Enrekang 12,39%
6. Selayar 12,24%
7. Tana Toraja 12,18%
8. Toraja Utara 11,65%
9. Bone 10,58%
▪️CATATAN PENULIS: TERJADI PERGESERAN DARI SEMULA JENEPONTO TERTINGGI KEMISKINAN DI SULSEL, PADA TAHUN 2022 ADALAH PANGKEP.
Soal Kemiskinan Ekstrem
Kemiskinan ekstrem didefinisikan sebagai kondisi dimana kesejahteraan masyarakat berada di bawah garis kemiskinan ekstrem – setara dengan USD 1.9 PPP (purchasing power parity). Kemiskinan ekstrem diukur menggunakan “absolute poverty measure” yang konsisten antar negara dan antar waktu. Atau dengan kata lain, seseorang dikategorikan miskin ekstrem jika pengeluarannya di bawah Rp. 10.739/orang/hari atau Rp. 322.170/orang/bulan (BPS,2021).
Sehingga misalnya dalam 1 keluarga terdiri dari 4 orang (ayah, ibu, dan 2 anak), memiliki kemampuan untuk memenuhi pengeluarannya setara atau di bawah Rp. 1.288.680 per keluarga per bulan (BPS, 2021)
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan ekstrem pada 2021 adalah 4 persen atau 10,86 juta jiwa.
Sedangkan angka kemiskinan 26,5 juta atau 9,71 persen.
Presiden RI Joko Widodo menargetkan tingkat kemiskinan ekstrem bisa mencapai nol persen pada 2024.
Presiden Jokowi pun mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
Inpres ini ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 8 Juni 2022, dan berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2O24.
Upaya penanganan pengentasan kemiskinan ekstrem, sudah tidak lagi menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Melalui surat Keputusan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Nomor 30 Tahun 2022, pemerintah kini memakai data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
Data Tim Kemiskinan Ekstrem Pusat
Berdasarkan data Kemiskinan Ekstrem Pemerintah Pusat, total angka kemiskinan ektrem di Sulsel sebesar 724.541 keluarga, dimana terbagi:
Desil 1: 185.223 K
Desil 2: 179.100 K
Desil 3: 182.729 K
Desil 4: 177.489 K
Secara individu dengan total di Sulsel 3.225.310 jiwa yang terbagi:
Desil 1: 984.692
Desil 2: 807.317
Desil 3: 751.226
Desil 4: 682.075
▪️CATATAN PENULIS: KANTONG DESIL 1 DAN 2 DI SULSEL CAPAI HAMPIR 1,8 JIWA.
Adapun pengertian pengelompokan Desil rumah tangga dalam DTKS sebagai berikut :
Desil 1 adalah rumah tangga yang masuk dalam kelompok 1-10% dan merupakan
kelompok yang terendah tingkat kesejahteraannya dihitung secara nasional.
Desil 2 adalah rumah tangga yang masuk dalam kelompok 11- 20 % dihitung secara nasional.
Desil 3 adalah rumah tangga yang masuk dalam kelompok 21- 30 % dihitung secara nasional.
Desil 4 adalah rumah tangga yang masuk dalam kelompok 31- 40 % dihitung secara nasional
Diketahui jumlah penduduk di Sulsel 2022 sebanyak 9.022. 276 jiwa.
Dari total 724.541 KK data kemiskinan ekstrem di Sulsel, dicoba melihat pada 9 Kab/Kota tertinggi Kemiskinannya:
1. Pangkep 39.609 K
2. Jeneponto 41.841 K
3. Luwu Utara37.049 K
4. Luwu 29.910 K
5. Enrekang 17.069 K
6. Selayar 12.728 K
7. Tana Toraja 21.041 K
8. Toraja Utara 19.956 K
9. Bone 70.718 K
Diantara 9 Kab/Kota diatas, Bone memang yang terbanyak karena jumlah penduduknya juga banyak.
▪️CATATAN PENULIS: BONE MENGALAHKAN MAKASSAR, DIMANA BONE 70.718 K DAN MAKASSAR 65.480 K.
PADAHAL JIKA MELIHAT JUMLAH PENDUDUK 2022, BONE 759.504 JIWA, SEDANGKAN MAKASSAR 1.571.814 JIWA, ATAU DUA KALI LIPAT.
*Penulis adalah Pengamat Politik dan Kebijakan Publik dari lembaga PKPK.
“Dilarang keras mengutip tulisan ini tanpa menampilkan sumber penulis”
Comment