
LUWU UTARA – Sebuah video viral, di mana warga komplain terhadap petugas salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tepatnya di wilayah Kecamatan Bone bone, Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan (Sulsel).
Terlihat dari video yang direkam Ali, sejumlah warga komplain saat antri di SPBU Bone-Bone 7491975.
Adapun kejadiannya pada Kamis (27/10/2022), sekitar pukul 10:20 Wita.
Menurut Ali, dirinya dari Luwu Timur hendak ke Palopo. Saat perjalanan Ali kehabisan BBM dan ia melihat antrian panjang di SPBU Bone-Bone.
“Tadi bensin saya habis dan disitu saya liat yang antir panjang, masuklah saya di antrian itu,” jelas Ali, Jumat (27/10/2022), malam melalui DM.
Lanjut Ali, setelah menunggu sekitar 30 sampai 40 menit, ia melihat tidak ada pergerakan sama sekali dari antrian panjang itu.
“Malah saya mendengar ada beberapa warga yang komplen bahkan ada kendaraan yang putar balik (keluar dari SPBU),” jelas Ali.
Ali mengatakan dirinya tidak mengetahui kejadian di antrian depan.
“Kasihan ibu-ibu yang di samping saya, dan saya justru tidak tahu, kalau bukan ibu ibu yang di samping saya itu ngomong bahwa, kita ini tidak bisa maju kedepan isi bbm karena kendaraan yang baru datang dari pintu keluar SPBU itu yang di utamakan (pengawai SPBU mengabaikan pengendara motor yang antri),” terangnya.
Setelah maju kedepan untuk mengecek situasi antrian, Ali melihat pegawai SPBU mengutamakan mengisi bbm ke jerigen.
“Saya melihat pengawai SPBU mengisi bbm dengan jerigen, bahkan motor-motor besar dengan tangki besar, mungkin tujuannya untuk mau dijual itu juga di isi, bagi saya itu tidak ada masalah, yang masalah bagi saya adalah saya sudah lama-lama dan capek antri berpanas-panasan disitu, kemudian yang di ladeni adalah orang yang baru datang dari depan,” ungkapnya.
Bahkan pengawai SPBU sempat berkata ke Ali, untuk di viralkan.
“Bahasa dari pengawai SPBU yang saya kurang suka gitu, pas giliran saya isi bbm dia bilang “sudah di viralkan pak” saya bilang sudah, “biar bapak viralkan sampai ke langitpun saya tidak peduli”. Jadi terserah masyarakat yang menilai, kasian juga masyarakat di situ di rugikan karena mereka harus membeli bensin eceran yang jauh lebih mahal harganya yang sudah di siapkan di Pertamina yang harganya notabene jauh lebih murah,” jelasnya.
“Mengingat kondisi masyarakat sekarang lagi susah, resesi ekonomi sudah menuju 6% kasian daya beli masyarakat berkurang, harusnya kita membela masyarakat yang berada di bawah jangan biarkan hal itu terjadi, karena ketika anda membiarkan itu adalah pembodohan, dan saya orang yang tidak mau membiarkan itu terjadi makanya saya spek up status wa saya sudah dinonton kurang lebih 500 orang dan semuanya mendukung saya, untuk spek up, jadi saya mewakili mereka saya ingin spek up masalah ini,” pungkas Ali. [ip]
Berikut videonya (sumber: SmartCity Makassar TV)
Comment