Detik-detik Penangkapan Dua Pelaku Pembunuhan Sadis Bocah di Batua Makassar

Detik-detik Penangkapan Dua Pelaku Pembunuhan Sadis Bocah di Batua Makassar

MAKASSAR. Setelah dinyatakan hilang sejak Minggu (8/1/2023) seorang bocah asal Kota Makassar, Sulsel, bernama Muh. Fadli Sadewa (10) akhirnya ditemukan tak bernyawa lagi. Menurut Kepolisian, mayat korban ditemukan terbungkus plastik dan dibuang di kolom jembatan, Inspeksi Pam Timur Waduk Nipa-nipa, Moncongloe, Kabupaten Maros, Selasa dini hari (10/1/2023).

Kapolsek Panakkukang, Kompol Abdul Aziz bahwa kasus penculikan dan pembunuhan terhadap bocah itu telah berhasil diungkap polisi. Kata Azis, pihaknya telah meringkus dua orang pelaku di rumahnya masing-masing di Makassar. Kedua pelaku itu bernama Adrian (17) dan Muh Faisal (14), yang tercatat sebagai pelajar SMA di Kota Makassar.

Adapun penangkapan dilakukan oleh tim Resmob Panakukang, Makassar, Sulsel.

Tim yang bertegline “Kenapa ko lari” ini, setelah melacak pelaku melalui CCTV salah satu mini market di Batua Raya Makassar, kemudian melakukan penggrebekan ke rumah kedua pelaku.

Mereka pun ditangkap sekitar pukul 03.00 Wita, dini hari tadi.

“AR berhasil diamankan di Jalan Batua Raya 7 dan melakukan pengembangan ke Jalan Ujung Bori dan mengamankan AF,” tuturnya.

Selanjutnya, pelaku tersebut digelandang ke Mapolsek Panakkukang untuk diperiksa lebih lanjut.

Menurut Kasi Humas Polsek Panakkukang Aipda Ahmad Halim, motif sementara, kedua pelaku melakukan pembunuhan karena terobsesi ingin menjual organ tubuh korban.

“Pelaku mengaku tergiur oleh harga jual penjualan organ sel manusia untuk mendapatkan uang,” kata Aipda Ahmad Halim.

Selanjutnya ditempat terpisah, Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto menjelaskan

dari pengakuan pelaku, korban tewas setelah dicekik dan dibenturkan ke tembok.

“(Korban meninggal karena) dicekik dan dibenturkan,” ujar Kombes Budi Haryanto kepada wartawan di Mapolrestabes Makassar, Selasa (10/1/2023).

Kedua pelaku dan korban saling kenal. Pelaku AF awalnya mengajak korban menuju ke rumahnya di Jalan Ujung Bori, Makassar. Korban sendiri setuju ke rumah AF karena pelaku meminta tolong ditemani membersihkan rumah.

Dari rumah AF, korban lanjut dibawa ke rumah pelaku AR hingga korban dibunuh.

Meski sebelumnya berniat menjual organ tubuh korban, kedua pelaku justru bingung setelah korban tewas.

“(Anggota tubuh korban) masih lengkap, karena kebingungan si pelaku ini mau diapain,” kata Kombes Budi.

Karena kebingungan, kedua pelaku membawa jasad korban ke kawasan di Jalan Inspeksi Kanal, Waduk Nipa-Nipa, Kecamatan Moncongloe, Maros.

“Dia sempat kebingungan. Kebingungan ketika korban meninggal, dia bingung mau diapain ini barang. Akhirnya dibuang,” jelas Budi.[ip]

Comment