Hadapi Krisis Pangan Dunia: Antara Ketahanan Pangan dan Produksi Beras Luwu Utara yang Naik Level 2022

Dipublikasikan January 4, 2023 6:35 PM oleh Admin

Hadapi Krisis Pangan Dunia: Antara Ketahanan Pangan dan Produksi Beras Luwu Utara yang Naik Level 2022

LUTRA – Dunia diprediksi akan dilanda krisis pangan. Ketahanan pangan suatu negara sangat dibutuhkan saat ini diseluruh negara didunia.

Meski masuk dalam negara penghasil pangan yang besar, namun Indonesia tetap waspada.

Adapun Pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian berupaya mendorong pemerintah daerah guna meningkatkan produksi demi terciptanya lumbung pangan di masing-masing daerah.

Termasuk Kabupaten Luwu Utara (Lutra) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), terus bergerak dalam hal ketahanan pangan.

Adapun Luwu Utara menjadi salah satu daerah yang berpotensi menjadi penyangga pangan, untuk menghadapi krisis pangan yang melanda dunia.

Kiat Ketahanan Pangan Luwu Utara.

Bicara soal ketahanan pangan, dalam rangka memastikan ketersediaan pangan, di Luwu Utara, Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) melaksanakan program Penyediaan Infrastruktur Lumbung Pangan Masyarakat di 4 titik.

Salah satunya yang terbaru, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani meresmikan infrastruktur lumbung pangan masyarakat di Kecamatan Masamba yang dikelola Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Laba Jaya, Senin (2/1/2022).

Indah menyampaikan, selain memperkokoh pembangunan nasional, ketahanan pangan juga menjadi pilar pembentukan pertahanan bangsa yang sasaran utamanya juga ditentukan dari tingkat pedesaan.

BACA JUGA  Danny Pomanto Lantik Pengurus IKA Unhas Takalar, Yakin Wujudkan Inisiatif Sulsel ke Aksi Nyata

Adapun infrastruktur lumbung pangan yang disediakan berupa pembangunan RMU & Bed dryer, pembangunan lantai jemur, pengadaan rice milling unit pengadaan pengering dan cadangan pangan beras sebanyak 5 Ton.

“Desa Laba ini menjadi salah satu desa yang menyediakan cadangan pangan di Kabupaten Luwu Utara, makanya harus kita support,” tambah Indah.

Untuk itu, Ia berharap setelah infrastruktur lumbung pangan ini dibangun, dapat dipelihara dan dimanfaatkan  sesuai fungsinya, sehingga hasil pangan tetap terjaga atau bahkan meningkat.

Sebelumnya, Lumbung Pangan yang pertama juga telah diresmikan oleh Bupati Indah Putri Indriani, Kamis (22/12/2022). Tepatnya lumbung pangan Masyarakat Gapoktan Awo-awo Desa Tarobok Kecamatan Baebunta, di Dusun Awo-Awo Desa Tarobok, Baebunta.

“Program penyediaan infrastruktur lumbung pangan ini merupakan bagian dari ketahanan pangan, dan ketahanan pangan sendiri terdiri atas tiga sub sektor, yaitu yang pertama berbicara tentang ketersediaan pangan yang tentunya mencakup aspek produksi. Kemudian kedua, ada aspek cadangan. Dan ketiga berbicara tentang keseimbangan antara ekspor dan impor,” tutur Bupati perempuan pertama di Provinsi Sulawesi Selatan ini, saat peresmian.

Luwu Utara Penyangga Pangan

Indah menjelaskan bahwa pemerintah memberi perhatian serius tentang potensi terjadinya krisis pangan. Olehnya itu, daerah yang dianggap memiliki potensi menyangga kebutuhan pangan digenjot untuk meningkatkan produksi pangannya.

BACA JUGA  Danny Pomanto Lantik Pengurus IKA Unhas Takalar, Yakin Wujudkan Inisiatif Sulsel ke Aksi Nyata

“Salah satu daerah yang dianggap berpotensi menjadi penyangga pangan adalah Kabupaten Luwu Utara. Alhamdulillah untuk sektor tanaman padi, kita sudah swasembada. Setiap tahun, secara berturut-turut, rata-rata produksi kita di atas target nasional, yaitu di atas 5 ton per hektar, dan itu adalah satu kesyukuran kita,” kata Indah saat meresmikan Masyarakat Gapoktan Awo-awo Desa Tarobok Kecamatan Baebunta, di Dusun Awo-Awo Desa Tarobok, Baebunta, Kamis (22/12/2022).

Lumbung Padi

Sementara itu Luwu Utara juga diketahui merupakan daerah penyangga beras di Sulsel. Adapun Sulsel sendiri masuk lima besar Provinsi penyangga beras di Indonesia.

Bahkan terjadi tren positif produksi beras di Luwu Utara di era Bupati Indah.

Berdasarkan data BPS, terlihat produksi beras Luwu Utara pada tahun 2022 naik peringkat menjadi penghasil beras terbesar ke 10 di Sulsel. Sebelumnya berada pada peringkat ke 11.

Sementara itu menurut data BPS adapun komsumsi beras Luwu Utara:

33. 346 tahun 2019

34. 265 tahun 2022

34. 712 tahun 2023

Surplus beras tiap tahunnya, menjelaskan bahwa Luwu Utara adalah salah satu daerah penyangga pangan terkhusu beras. [ip]

Comment