Ini Upaya Danny Atasi Krisis Air Bersih di Makassar

Dipublikasikan September 2, 2023 12:25 AM oleh Admin

Danny Pomanto

MAKASSAR, dailymakassar.id – Wali Kota Makassar  Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto terus berupaya mencari solusi untuk mengatasi krisis air bersih sebagai dampak musim kemarau di Makassar. Salah satu adalah keinginan menggandeng tim ahli geologi dari Universitas Hasanuddin (Unhas).

“Maka saya minta tim geologi Unhas, saya sudah kontek ketua Himpunan Alumni Geologi Unhas untuk membantu Pemerintah Kota Makassar untuk mencari sumber-sumber air bawah tanah yang ada di Makassar,” kata Danny, Kamis (31/8/2023).

Danny menambahkan sudah meminta PDAM untuk berkoordinasi dengan tim ahli tersebut. Menurutnya, waktu yang tepat untuk mencari sumber air baik dilakukan saat musim kemarau.

BACA JUGA  Siapapun Lawannya di Pilwakot Makassar, Barisan Pendukung Indira Yusuf Ismail Tidak Gentar

“Saya minta PDAM berkoordinasi dengan ahli geologi Unhas. Karena memang skrining terbaik untuk mencari air itu di musim air seperti ini,” jelasnya.

Selain itu, Danny mengaku masih mempertimbangkan pembangunan dam karet untuk menunjang distribusi air baku. Dia menyebut pembangunannya akan dilakukan antara di Sungai Jeneberang atau di wilayah Tallo.

“Dalam jangka panjang distribusi air, kan selama ini kan Jeneberang yang ada dam karetnya. Nah ada dua, kita bikin dam karet juga di Jeneberang atau kita bikin dam karet di Tallo,” ucapnya.

Sebelumnya, Danny Pomanto mengungkap sumber air baku di Bendungan Leko Pancing kini menyusut 50 persen sehingga membuat PDAM mengalami krisis air bersih. Danny pun meminta warga untuk hemat dalam menggunakan air.

BACA JUGA  Tawarkan Voucher Nginap Harga Miring, Whiz Prime Sudirman & Whiz Prime Hasanuddin Makassar Kembali Ikut F8 Makassar

“Jadi kalau kita lihat pertama soal sumber air. Sumber air kita di Leko Pancing dan Sungai Jeneberang. Itu dua sumber air kita dengan sumber air yang di tengah kota. Nah persoalan sumber air sekarang, khusus Leko Pancing itu sudah menyusut 50 persen,” kata Danny, Kamis (31/8) kemarin.

Danny mengatakan kondisi ini terjadi karena musim kemarau panjang yang melanda wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel). Bahkan, kata dia, kondisi ini diprediksi terjadi hingga akhir Desember nanti.

“Persoalan sumber air, ini kan kalau kita mau buat hujan buatan tidak mungkin karena awan tidak ada. Tadi pidato Presiden dalam Zoom menyatakan bahwa kemungkinan (kemarau) sampai akhir Desember,” pungkasnya. (rj)

Comment