(Opini) Percik Perenungan: Om Boer, Pembelana Lorongta

Dipublikasikan November 23, 2023 10:54 PM oleh Admin

Keterangan: Om Boer, sapaan akrab Muh. Burhanuddin, saat bersama warga (foto: Om Boer)

Oleh: Denun

Sosodara, saat membaca peristiwa, secara psikologi orang-orang bisa memilih aspek mana yang mesti diutarakan.

Apakah fokus pada fakta-fakta tersaji, atau menyusun kata-kata yang melibatkan perasaan, penilaian, atau mempersepsikan dengan bebas, semau kita.

Human Reality, menurut guru Meta Fasilitasi pemberdayaan masyatakat Mr Nakata Toyokazu, meliputi Fakta, Persepsi dan Perasaan, dan sebaik-baiknya agenda perubahan, atau obrolan yang membumi atau berpijak di tanah adalah membicarakan fakta, realitas. Tanpa itu kita hanya akan berperang di udara atau hanya membakar angin.

Itu pula yang menjadi alasan mengapa sosok seperti Muhammad Burhanuddin begitu istimewa.  Setidaknya apa yang direnungkan penulis malam ini sebelum detak kalender berpindah.

Dia bisa menyita perhatian penulis sejak mengenalnya pada tahun lalu sebagai sesama alumni Smansa Makassar.

Om Boer, begitu sapaan penulis, adalah sosok yang tidak banyak bicara, atau yang gagah berani mengajak kita untuk berdebat dan mau dianggap cerdas atau berkelas, meski dia politisi, pengacara yang menjadi politiss, om Boer sangat bersahaja tanpa tedeng aling-aling berjuang demi kebaikan. Kira-kira begitu.

Om Boer selalu menyodorkan realitas ketimbang pernyataan-pernyataan tak berdasar.

BACA JUGA  Bocoran Taufan Pawe Soal Usungan Golkar di Pilgub Sulsel

Saya selalu terngiang kata-katanya: Kalau kita mau berbuat baik, berniat untuk kebaikan bersama, laksanakan saja. “Jangan karena orang berkomentar miring, kita pun urung berbuat, lakukan dan jalani saja.”

Keterangan: Om Boer, sapaan akrab Muh. Burhanuddin, saat bersama tim relawan (foto: Om Boer)

Dia mengajak kita untuk ‘menilainya’ dengan sejumlah fakta dan pekerjaan nyata.

Sekali waktu dia hadir pada acara Reuni sekolahnya, Sekali waktu dia mengajak alumni lainnya untuk membicarakan masa depan bersama. Dia adalah alumni SMP 5 Makassar, dia pun alumni SMA Negeri I Makassar, dua sekolah yang alumninya sangat aktif berkegiatan sosial, keagamaan, lingkungan dan keolahragaan.

Om Boer aktif sebagai pengurus, dan juga pengurut solidaritas. Karena itu, tidaklah mengherankan jika Om Boer selalu ada di antara sejumlah kegiatan-kegiatan alumni kedua sekolah itu.

Om Boer adalah sosok yang oleh banyak pakar Sosiologi sebagai  yang selalu melek, antusias atau berminat untuk membantu orang lain.

Dia tidak tidur. Dia hadir pada sejumlah kegiatan sosial, berbagi air bersih untuk warga kota yang defisit air di musim nelangsa seperti sekarang ini, dia hadir berbagi berkah Jumat, dia mengajak orang berzikir bersama, mendoakan saudara di Palestina.

Dia ada saat pergelaran kompetisi sepakbola, minisoccer, namanya terpatri di jersey sepakbola, dia ikut membantu kelompok UMKM untuk bangkit dan berdaya.

BACA JUGA  Jalin Sinergitas, Pertamina Patra Niaga Sulawesi Bersama Polda Sulsel Selesaikan Pembaharuan SPBP

Dia hadir saat ada kelompok warga yang butuh asistensi hukum, dia adalah pengacara yang rendah hati dan mewakafkan tenaga dan ppikirannya untuk membela warga biasa, juga komunitas lorong-lorong di Makassar. Dia ada pembela Lorongta.

Om Boer nampaknya lahir di lingkungan sosial nan kondusif, agamis, beradab, yang telah mempengaruhinya untuk selalu menebarkan kepedulian.

Karena itu, jika anda ada di Dapil Makassar A, dan gamang untuk memilih siapa yang pantas mewakili di DPRD Provinsi Sulawesi Selatan rasanya tak perlu lama memutuskannya, sosok seperto Om Boer, bernomor urut 9 dari Partai Gerindra ini adalah jawabannya.

Sosodara, hemat saya, Om Boer selalu menghadirkan perasaan bertanggung jawab atas kesulitan yang dihadapi oleh orang lain.
Dia selalu terdorong untuk melakukan sesuatu untuk mengatasinya, melakukannya dengan perbuatan, faktual, bukan sekadar menilai atau cerita belaka.

Saya membayangkan jika kelak Om Boer telah ada di destinasi itu, saya, anda, kita, warga biasa, akan merayakan kebaikan-kebaikannya dengan riang gembira. Tak hanya itu, kita akan terus bersama merawat cita-cita kebaikannya yang selalu beranakpinak.

Dengan Om Boer, kita akan terus memumpuk rasa kepedulian sosial dalam bentuk aksi nyata. (Denun, Tamarunang, 21/11/2023)**

Comment