Gerindra Sulsel Buka-bukaan Soal Usungan Calon di Pilgub Sulsel

Dipublikasikan May 31, 2024 11:42 PM oleh Admin

Bendera partai Gerindra

MAKASSAR — Partai Gerindra Sulsel menegaskan akan tunduk dan patuh terhadap keputusan Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Hal itu terkait arah koalisi dan penentuan bakal calon (balon) dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel 2024. 

Hingga saat ini, Gerindra masih melakukan penjajakan dan belum menentukan sikap serta dukungannya untuk Pilgub Sulsel.

Langkah penjajakan ini terlihat dari serangkaian pertemuan yang dilakukan oleh para elit Gerindra Sulsel. 

Salah satunya adalah pertemuan antara Ketua Gerindra Sulsel, Andi Iwan Darmawan Aras, dengan Ketua Golkar Sulsel, Taufan Pawe.

BACA JUGA  Golkar Bakal Umumkan Calon Usungannya di Juli Nanti, Ini Peta Persaingan Pilgub Sulsel

Pertemuan berlangsung di kediaman pribadi Andi Iwan Aras di Makassar Selasa (28/5/2024) kemarin.

Selain itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Gerindra Sulsel, Harmansyah, juga bertemu dengan Balon Gubernur Sulsel, Danny Pomanto, di Jl Amirullah, Makassar, Senin lalu. 

Meskipun telah ada serangkaian pertemuan tersebut, namun belum ada kesepakatan dan penentuan calon kandidat yang diambil oleh Gerindra Sulsel dalam Pilgub Sulsel.

Sekretaris Gerindra Sulsel, Darmawansyah Muin, menegaskan, hingga saat ini belum ada penentuan figur yang akan diusung dalam Pilgub Sulsel. 

Alasannya, penunjukan dan keputusan ada di tangan Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

BACA JUGA  Bocoran Taufan Pawe Soal Usungan Golkar di Pilgub Sulsel

Di samping itu, Gerindra tidak membuka pendaftaran penjaringan bakal calon gubernur seperti yang dilakukan oleh sejumlah partai. 

“Untuk Pilgub Sulsel, itu langsung kewenangan ketua umum (Prabowo Subianto). Kami hanya tunduk dan patuh terhadap keputusan ketua umum kami,” tegas Darmawansyah Muin kepada media, Rabu (29/5/2024).

Wakil Ketua DPRD Sulsel itu mengaku tak dapat memberikan komentar banyak terkait usungan dalam Pilgub Sulsel.

Sebab, mereka harus menunggu perintah dari Prabowo agar tidak terjadi kesenjangan.

“Jangan sampai kami berkomentar A, lalu yang ditentukan oleh ketum kami itu B, kan bahaya juga. Jadi kami menunggu perintah saja,” pungkasnya. (*)

Comment