Dikonfirmasi terkait pernyataan itu, IAS mengatakan jika video beredar tersebut sudah terpotong. Namun dia mengakui pernyataannya yang menyangkut nasib stadion di Makassar. Menurutnya hal itu biasa dalam politik.
“Bukan (menuding), ndak begitu, terpotong itu. Itu berkaitan dengan stadion, tapi kan… ada mi anunya (tanggapan) Pak Danny, hal-hal yang begitu kan politik, biasa ji. Bukan serangan menjatuhkan, bukan seperti itu. Ada juga kepentingan di situ, nomor 2,” ujar IAS.
IAS mengaku sudah mengklarifikasi langsung ke Danny usai videonya viral. Bahkan dia mengaku sudah meminta maaf secara langsung dan mengaku keceplosan.
“Kita tetap telepon-teleponan, kok. ‘Sorry bos nah, keceplosan’ begitu. Biasa kan kalau kita kampanye asyik ki cerita-cerita. Asik berkoar-koar di atas panggung, lupa eh ada kepeleset,” jelasnya.
Dia mengaku baru tahu dirinya keceplosan saat videonya beredar luas. IAS mengaku dirinya sekadar ingin mengajak warga Makassar memilih paslon dukungannya yakni ASS-Fatma di Pilgub Sulsel.
“Tapi susahnya sekarang, viral pi baru ditahu kepeleset ternyata. Tapi intinya waktu itu lebih kepada kampanye 02, saya mau sampaikan. Itu biasa ji,” pungkas IAS.
Menanggapi hal tersebut, calon gubernur nomor urut 1, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto merespons santai. Danny menilai pernyataan IAS itu sekadar candaan belaka.
“Apapun yang dikatakan Pak Ilham kepada saya, saya anggap itu sebagai candaan. Pak Ilham adalah saudara saya, tidak ada masalah bagi saya,” ujar Danny kepada wartawan, Senin (4/11). (*)
Comment