Wagub Sulsel Rapat Bersama Ahli Epidemologi dan Pakar Kesehatan

PHOTO-2020-06-29-18-33-24 2
Wagub Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, memimpin Rapat Monitoring, Evaluasi Survailance, Promotive dan Preventative Covid-19, Senin (29/06/2020) (foto: Ist.)

Dailymakassar.id – Makassar – Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, memimpin Rapat Monitoring, Evaluasi Survailance, Promotive dan Preventative Covid-19, digelar di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulsel, Senin (29/06/2020).

Turut hadir dalam rapat tersebut, Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin, Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak, Gugus Tugas Covid-19 beserta pakar epidemologi dan akademisi.

Dalam rapat ini, Wakil Gubernur mendengarkan masukan, salah satunya dari Bupati Soppeng, Andi Kaswadi Razak. Pemerintah Kabupaten Soppeng memperketat pengawasan dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di daerahnya. Pemerintah Soppeng mendirikan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) yang dilengkapi dengan alat PCR untuk memeriksa spesimen swab secara mandiri, tanpa harus menunggu hasil tes swab dari Makassar.

Selain itu, Pemkab Soppeng gencar melakukan tes swab dengan menyiapkan mobil tes swab keliling yang mampu menjangkau warganya hingga di daerah pelosok. Hingga menyiapkan ruang isolasi khusus Covid-19 di gedung bekas RSUD Ajjapangnge.

Kaswadi mengatakan,  dalam wabah Covid-19 ini, rumusnya adalah isolasi atau dijaga. “Mulai Presiden mengumumkan dua kasus (covid-19 pertama di Indonesia), kami mulai siapkan. Mulai APD, penyiapan rumah sakit dan sebagainya,” bebernya.

Ia pun membuat RS khusus melayani pasien Covid-19, dan memisahkan pelayanan kesehatan lainnya. Pihaknya juga melibatkan berbagai pihak. Tim kesehatan, tim surveilans, TNI-POLRI, lurah/desa, tokoh agama, tokoh masyarakat dan sebagainya, hingga Pemkab Soppeng berhasil memutus penyebaran Covid-19.

“Masyarakat aktif memberikan informasi, jika ada pergerakan masyarakat yang dari luar Soppeng,” ujarnya.

Sementara, Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, berharap, pertemuan ini menjadi forum yang rutin dilakukan. Tujuannya, untuk mengevaluasi situasi dan melahirkan strategi serta konsep pertimbangan pakar di sektor hulu untuk upaya pencegahan.

“Saat ini kita harus fokus pada pencegahan, jangan sampai kita sibuk dalam hal penindakan seperti mengobati dan membangun rumah sakit. Sementara pencegahan tidak dimaksimalkan,” paparnya.

“Di hulu sangat penting kita intervensi juga agar ada pertimbangan. Ada tadi beberapa masukan, termasuk penggunaan masker secara ketat, protapkes lainnya, payung hukum sanksi, masif rapid dan PCR sebagai satu dari tiga rekomendasi menekan penyebaran, masif edukasi oleh promkes ke masyarakat serta kebersamaan pemerintah dan seluruh elemen hingga peran aktif RT/RT sebagai benteng terdepan dalam memonitor warganya setiap hari dan masukan positif lainnya,” urainya.

Masukan itu, kata dia, semuanya akan diteruskan sebagai pertimbangan kepada gubernur, wali kota dan bupati untuk follow up nantinya. [MT]

Comment