Oleh: M. Ichsan Rapi*
Pemerintah pusat telah menetapkan Ibu Kota Nusantara (IKN) berada di Kalimantan Timur. Sebagai bagian dari masyarakat Kaltim, hal ini menjadi sebuah kebanggaan, karena menjadi sejarah sekaligus momentum. Sejarah bangsa yang terukir sepanjang Republik ini berdiri, momentum untuk berbenah diri dengan cara menyiapkan SDM unggul, agar kelak tidak menjadi penonton di rumah sendiri
Dailymakassar.id – MAKASSAR. Sebagai seorang yang berhabitat merancang bangunan dan infrastruktur di sektor publik, tentu saja saya bisa dan mampu membuat sebuah rumah idaman yang bersih, aman, kokoh, dan memberi rasa bangga pemiliknya. Untuk mewujudkan rumah idaman itu, harus tersedia dana sebagai penggerak. Kemudian melibatkan jasa arsitek, insinyur, tukang, dan membutuhkan proses waktu untuk pekerjaannya.
Saat memulai pekerjaan, tahap awal membangun fondasinya dulu. Fondasi adalah struktur bangunan paling bawah dan dasar yang fungsinya menyalurkan beban dari struktur di atasnya ke lapisan tanah pendukung atau batuan yang berada di bawahnya. Fondasi harus kuat dan kokoh agar bisa menopang seluruh bangunan itu. Apakah lantai satu, dua, dan seterusnya.
Pemerintah pusat telah menetapkan Ibu Kota Nusantara (IKN) berada di Kalimantan Timur. Sebagai bagian dari masyarakat Kaltim, hal ini menjadi sebuah kebanggaan, karena menjadi sejarah sekaligus momentum. Sejarah bangsa yang terukir sepanjang Republik ini berdiri, momentum untuk berbenah diri dengan cara menyiapkan SDM unggul, agar kelak tidak menjadi penonton di rumah sendiri.
Membangun rumah idaman dengan membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, tentu saja berbeda. Di samping itu, membangun SDM yang unggul membutuhkan proses waktu yang cukup lama. Meski keduanya berbeda, namun mempunyai pola (cara kerja) yang sama.
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah modal dan aset paling utama dan berharga. Perannya sangat strategis, kualitas SDM berkaitan erat dengan kesuksesan di masa datang. Membangun SDM unggul Bumi Batiwakal akan memberi kesuksesan, bukan hanya dalam konteks Kabupaten Berau sendiri. Tapi juga Kaltim, bahkan Indonesia.
Seperti penjelasan di awal tulisan ini, membuat rumah idaman dimulai dari membangun fondasinya dulu. Sama dengan membangun SDM. Tahap pertama dimulai saat bayi masih dalam rahim ibu. Agar kelak melahirkan bayi yang sehat dan cerdas, maka seorang ibu hamil harus mendapatkan perhatian khusus berupa asupan vitamin, gizi, dan nutrisi yang memadai. Karena bayi yang tidak sehat atau kurang gizi, akan menjadi beban bagi pemerintah daerah. Menurut data Indikator Masalah Gizi di Kabupaten Berau Tahun 2021, angka Prevalensi Stunting sebesar 19,76%. Angka ini masih perlu dipangkas untuk memenuhi target pemerintah di tahun 2024 sebesar 14%. Di samping itu, rahim ibu juga sebagai sekolah pertama bagi sang bayi. Di situlah harusnya pendidikan di mulai.
Tahap kedua pada kelompok anak usia dini (bayi – 5 tahun). Pada anak usia dini, diperlukan nutrisi yang lengkap dan seimbang untuk pertumbuhannya. Hal ini bisa dilakukan di setiap posyandu yang berada di wilayah Kabupaten Berau. Pada kelompok usia dini ini, anak mengalami “golden age” atau periode emas pada usia 2 tahun. Masa golden age sangat penting dan perlu diperhatikan khusus, karena otak bertumbuh secara maksimal, begitu pula pertumbuhan fisik.
Selain itu, masa tersebut juga terjadi perkembangan kepribadian anak dan pembentukan pola perilaku, sikap, dan ekspresi emosi. Jika berbagai kebutuhan anak diabaikan pada masa golden age, anak dikhawatirkan mengalami tumbuh kembang yang kurang optimal.
Tahap ketiga berkaitan dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yaitu program pendidikan sambil bermain sebelum anak memasuki Taman Kanak-Kanak (TK) pada usia 4-5 tahun. Pada tahap ini, anak memasuki periode emas dengan bertumbuhnya otak, fisik, dan prilaku. Berdasarkan hasil penelitian, agar si Kecil dapat berkembang dengan baik, selain nutrisi yang lengkap dan seimbang, mereka perlu mendapatkan stimulasi yang tepat, sesuai dengan usianya. Stimulasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk merangsang kemampuan kognitif anak.
Pada tahap ini pula, perlu diberikan pemahaman kepada ibu-ibu tentang bagaimana perkembangan anak usia 1-2 tahun, usia 2-3 tahun, dan usia 3-5 tahun. Termasuk juga kepada penyelenggara PAUD dan TK, agar bisa bekerja dengan baik dan profesional. Pemerintah daerah Kabupaten Berau selayaknya memberikan bantuan yang memadai kepada pihak penyelenggara PAUD/TK agar semuanya berjalan optimal. Yang memiriskan, Kecamatan Tanjung Redeb sebagai ibu kota Berau, bantuan untuk PAUD/TK hanya mengandalkan dana dari Dinas Pendidikan atau hibah dari Kesra (Di luar bantuan dana ADK). Berbeda dengan kecamatan-kecamatan lainnya, mereka dibantu dari Anggaran Dana Kampung (ADK).
Pada akhirnya saya sangat mengerti dan paham, bahwa membangun SDM Berau yang unggul bukan pekerjaan gampang, seperti membalikkan telapak tangan saja. Dibutuhkan waktu yang panjang dan kerja keras seluruh stakeholder baik pihak legislatif, eksekutif, intitusi pendidikan, dan pihak lainnya. Seperti yang saya contohkan diawal tulisan ini yakni, kerja sama apik antara arsitek, insinyur, tukang, dalam mewujudkan rumah idaman itu.
Termasuk juga menaikkan anggaran untuk PAUD/TK, karena sekarang ini bantuan untuk PAUD/TK di Kabupaten Berau hanya sekitar 0,6% dari alokasi anggaran untuk Dinas Pendidikan, tidak lebih dari 1% (diluar bantuan dana ADK) Sebuah nilai yang sangat minim. Padahal, kita ingin membangun sebuah fondasi yang kuat dan kokoh untuk menopang sebuah rumah idaman bernamakan Sumber Daya Manusia**
(Penulis adalah Anggota Badan Anggaran dan Komisi III DPRD Kabupaten Berau, Kalimantan Timur)
Comment