OJK Rilis Survei Kondisi Perbankan Indonesia

Dipublikasikan June 1, 2024 1:32 PM oleh Admin

ilustrasi bank

JAKARTA — Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) yang melibatkan 95 bank responden menunjukkan makin optimis bahwa kinerja perbankan akan semakin baik pada kuartal II 2024. Berdasarkan data Maret 2024, porsi aset 95 bank tersebut mencapai sebesar 94,67% dari total aset bank umum.

Optimisme perbankan tercermin dari Indeks Orientasi Bisnis Perbankan (IBP) pada kuartal II-2024 yang tercatat sebesar 58 (zona optimis). Optimisme tersebut didorong oleh ekspektasi akan meningkatnya fungsi intermediasi perbankan dibarengi dengan kemampuan perbankan dalam mengelola risiko yang dihadapi, meskipun dengan kondisi makroekonomi global yang kurang kondusif.

“Ketidakpastian kondisi makroekonomi global menyebabkan Indeks Ekspektasi Kondisi Makroekonomi (IKM) pada kuartal II 2024 masih berada pada level pesimis yaitu sebesar 31, terutama disebabkan oleh perkiraan peningkatan BI Rate, pelemahan nilai tukar dan peningkatan inflasi,” tulis keterangan resmi OJK, Rabu (29/5/2024).

Meski demikian, di tengah perkiraan kondisi makroekonomi tersebut, PDB diperkirakan tetap tumbuh didorong oleh konsumsi masyarakat yang diperkirakan meningkat pasca Bulan Ramadan seiring dengan adanya pembagian Tunjangan Hari Raya (THR) untuk perayaan Hari Raya Idul Fitri dan adanya banyak hari libur pada kuartal II 2024.

BACA JUGA  Jalin Sinergitas, Pertamina Patra Niaga Sulawesi Bersama Polda Sulsel Selesaikan Pembaharuan SPBP

Meskipun kondisi makroekonomi diperkirakan kurang kondusif, mayoritas responden meyakini bahwa risiko perbankan pada kuartal II 2024 masih terjaga dan terkendali. Hal ini terlihat dari Indeks Persepsi Risiko (IPR) sebesar 59 (zona keyakinan bahwa risiko cukup manageable, seiring dengan keyakinan bahwa risiko kredit dan risiko pasar yang tetap terjaga.

Responden meyakini bahwa kualitas kredit tetap baik, PDN pada level rendah dan berada pada posisi long, dan rentabilitas masih akan meningkat seiring dengan kenaikan penyaluran kredit. Selanjutnya, risiko likuiditas juga diperkirakan masih terjaga stabil dibandingkan triwulan sebelumnya.

Ekspektasi terhadap kinerja perbankan pada triwulan II-2024 juga optimis dengan Indeks Ekspektasi Kinerja (IEK) sebesar 83. Optimisme kinerja perbankan didorong oleh ekspektasi bahwa sisi funding (DPK) akan tetap mampu menyokong meningkatnya penyaluran kredit yang berdampak pada peningkatan laba dan modal perbankan.

Selanjutnya, dari hasil survei juga diperoleh informasi mengenai dampak permasalahan sektor Properti dan Real Estate di beberapa negara bagi bank-bank di Indonesia, yang mana diyakini tidak akan memberikan dampak signifikan baik langsung maupun tidak langsung. Industri real estate dan properti di Indonesia pada 2024 juga diyakini masih akan tumbuh positif seiring dengan permintaan yang terjaga di tengah perbaikan daya beli.

BACA JUGA  Pertamina Patra Niaga Sulawesi Sabet 8 Penghargaan dalam Ajang Indonesia Social Responsibility Award

OJK melaksanakan SBPO secara kuartalan untuk memperoleh gambaran dari industri perbankan tentang arah perekonomian, persepsi terhadap risiko perbankan, serta arah/tendensi bisnis perbankan pada triwulan mendatang.

SBPO menghasilkan suatu Indeks Orientasi Bisnis Perbankan (IBP), yaitu indeks komposit yang menunjukkan persepsi dengan rentang nilai 1-100, di mana indeks >50 menunjukkan persepsi optimis, indeks =50 menunjukkan persepsi stabil, dan indeks <50 menunjukkan persepsi pesimis.

IBP terdiri dari tiga subindeks yaitu Indeks Ekspektasi Kondisi Makroekonomi (IKM), Indeks Persepsi Risiko (IPR) dan Indeks Ekspektasi Kinerja (IEK). Selain ketiga indeks tersebut, SBPO juga menghasilkan informasi lain yang sedang menjadi isu hangat pada industri perbankan serta hal-hal yang dianggap dapat berpengaruh terhadap kinerja perbankan. (*)

Comment